Konawe Selatan, Portal.id – Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) konsisten dalam meningkatkan kapasitas komunitas belajar sebagai salah satu komponen penggerak implementasi kurikulum merdeka.
Komitmen itu diwujudkan melalui workshop pengembangan penggerak komunitas belajar yang digelar pada 17 – 19 Desember 2023 di salah satu Hotel di Kota Kendari.
Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Kepala Dikbud Konsel, Erawan Supla Yuda menjelaskan, pentingnya penyusunan struktur dalam komunitas belajar agar memiliki tujuan.
“Ada tiga elemen utama dalam komunitas belajar, yaitu fokus pada pembelajaran, mengutamakan kolaborasi dan tanggung jawab kolektif,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Erawan, sebagai pemimpin komunitas belajar perlu memiliki karakter sebagai fasilitator dan mentor, sebab anggota dari komunitas belajar itu sendiri adalah guru yang sudah tergolong dewasa.
“Sehingga pemimpin komunitas belajar perlu dapat memfasilitasi setiap anggotanya agar tujuan komunitas belajar dapat tercapai,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang GTK Dikbud Konsel, Erwin Mangidi menuturkan, bahwa dengan hadirnya komunitas belajar menjadi wadah bagi satuan pendidikan dalam upaya perbaikan dan inovasi-inovasi pembelajaran dan pengembangan program berpihak kepada murid yang dirancang dalam bentuk berkolaborasi dan saling berbagi warga sekolah mewujudkan tujuan pendidikan, murid yang memiliki profil pelajar pancasila.
“Sehingga kita berharap hasil kegiatan ini dapat ditindaklanjuti oleh para guru ditingkat satuan pendidikan secara serius dan berkesinambungan,” harapnya.
Seorang peserta workshop, Ni Wayan Aryati sangat mendukung dan mengapreasiasi kegiatan tersebut.
“Kesuksesan implementasi kurikulum merdeka di dunia sekolah memang harus didukung bergeraknya komunitas belajar dengan melakukan pemetaaan, perencanaan dan pelaksanaan siklus belajar di dalam Komunitas Belajar,” jelasnya.
“Berdiskusi untuk merefleksikan kegiatan praktik yang telah dilakukan itulah beberapa hal yg dapat dijadikan rujukan bagi masing-masing penggerak komunitas belajar.” tambahnya.
Adapun siklus belajar dalam komunitas belajar tersebut diantaranya:
- Mengidentifikasi kebutuhan belajar atau permasalahan yang sedang dihadapi oleh anggotanya.
- Berbagi masalah dan mengembangkan proses untuk mencari solusi.
- Berbagi pengalaman menjalankan praktik mengajar atau belajar.
Kegiatan tersebut diikuti oleh peserta terdiri dari perwakilan komunitas belajar yang telah mendaftarkan komunitasnya di aplikasi Platform Merdeka Mengajar antara lain sebagai berikut:
1. Utusan Sekolah Jenjang PAUD terdiri dari 45 Peserta.
2. Utusan Sekolah Jenjang SD terdiri dari 75 Peserta.
3. Utusan Sekolah Jenjang SMP terdiri dari 50 Peserta.
Adapun pemateri dalam kegiatan melibatkan beberapa guru yang telah mengikuti berbagai pendidikan dan latihan terkait kebijakan implementasi kurikulum merdeka antara lain sebagai berikut:
1. Paruddin,S.Pd.M.Pd yang merupakan duta Teknologi Pembelajaran Kemdikburistek, Guru Pembimbing Khusus Kemdikbudristek, Penggerak komunitas Belajar Kemdikbudristek Batch 1 Bali dan Pengajar Praktik PGP).
2. Hj.Nurhatma (Guru Penggerak Angkatan IV,Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan IX dan Sebagai Narasumber Berbagi Praktik Baik Kemdikbudristek).
3. Ani Indraningsih (Guru Penggerak Angkatan IV,Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan IX dan Sebagai Narasumber Platform Merdeka Mengajar Kemdikbudristek).
4.Bambang Jaladri (Pengajar Praktik Angkatan IV dan Fasilitor Program Guru Penggerak).
5. Narasumber Best pratice pengembagan komunitas Belajar satuan dari Jenjang SD Yakni Pandriani, Penggerak Komunitas Belajar SDN 1 Ranomeeto serta Petrus Agung Budiharto dan Marsinah Mewakili SMP Negeri 1 Konawe Selatan dari Jenjang SMP.